Profil Desa Tukinggedong

Ketahui informasi secara rinci Desa Tukinggedong mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Tukinggedong

Tentang Kami

Profil lengkap Desa Tukinggedong, Puring, Kebumen. Menjelajahi potensi strategis di sektor pertanian, kondisi geografis, data demografi, serta dinamika perekonomian dan pembangunan di salah satu desa vital di jalur selatan Jawa Tengah.

  • Lokasi Strategis

    Desa Tukinggedong dilintasi oleh jalan kabupaten yang ramai, menjadikannya jalur perlintasan penting yang menghubungkan pusat ekonomi di sekitarnya dan mendorong aktivitas perdagangan.

  • Lumbung Pangan Potensial

    Wilayah ini memiliki lahan subur yang didominasi oleh pertanian padi sawah, ditopang oleh aliran sungai dan potensi irigasi yang menjadikannya salah satu penopang ketahanan pangan di Kecamatan Puring.

  • Pemerintahan Aktif dan Transparan

    Pemerintah desa menunjukkan inisiatif aktif dalam perencanaan pembangunan, seperti yang tercermin dalam musyawarah desa (Musrenbangdes) dan publikasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) secara terbuka.

Pasang Disini

Desa Tukinggedong, sebuah wilayah administrasi di Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menampilkan diri sebagai kawasan dinamis yang bertumpu pada sektor agraris dengan letak geografis yang strategis. Berada di lintasan jalan vital yang menghubungkan Kecamatan Petanahan dan Puring, desa ini bukan hanya sekadar permukiman, melainkan sebuah episentrum kecil bagi kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat di sekitarnya. Dengan jarak sekitar 2,8 kilometer dari pusat Kecamatan Puring dan lebih dari 21 kilometer dari ibu kota Kabupaten Kebumen, Tukinggedong terus berupaya mengoptimalkan potensi yang dimilikinya di tengah tantangan pembangunan modern. Keberadaannya di jalur selatan menjadi kunci yang membuka aksesibilitas dan peluang bagi warganya.

Kondisi Geografis dan Administratif

Secara geografis, Desa Tukinggedong terletak di bagian selatan Kabupaten Kebumen, sebuah wilayah yang didominasi oleh dataran rendah aluvial. Topografi ini terbentuk dari endapan material yang dibawa oleh aliran sungai, salah satunya Sungai Rama yang melintasi di sisi utara desa. Kondisi tanah yang subur ini merupakan aset utama yang membentuk karakter desa sebagai lumbung pertanian. Berdasarkan data BPS, Kecamatan Puring secara umum berada pada ketinggian rata-rata 6 meter di atas permukaan laut.

Luas dan Batas Wilayah Berdasarkan data dari publikasi "Kecamatan Puring dalam Angka", luas total Kecamatan Puring yaitu 62,04 km² atau 6.204 hektare. Meskipun data spesifik untuk luas Desa Tukinggedong tidak dirinci secara terpisah dalam publikasi tersebut, alokasi lahan di desa ini sebagian besar dimanfaatkan untuk persawahan, pekarangan dan permukiman.

Secara administratif, Desa Tukinggedong berbatasan langsung dengan desa-desa lain di dalam Kecamatan Puring, yang memperkuat interaksi sosial dan ekonomi antarwilayah. Batas-batas wilayah Desa Tukinggedong ialah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan wilayah desa lain yang juga memanfaatkan aliran Sungai Rama untuk irigasi.

  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan desa di koridor jalan menuju Kecamatan Petanahan.

  • Sebelah Selatan: Wilayahnya mendekati karakteristik lahan pesisir dengan lebih banyak kandungan pasir.

  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan desa tetangga di Kecamatan Puring.

Letaknya yang dilalui Jalan Raya Petanahan-Puring menjadikan desa ini memiliki aksesibilitas yang sangat baik. Jalan ini tidak hanya berfungsi sebagai urat nadi transportasi warga, tetapi juga sebagai jalur distribusi hasil bumi dan barang dagangan, yang secara langsung menstimulasi perekonomian lokal.

Demografi dan Struktur Kependudukan

Data kependudukan merupakan cerminan dari dinamika sosial dan potensi sumber daya manusia di suatu wilayah. Mengacu pada data agregat Kecamatan Puring yang pada tahun 2023 mencatat populasi sekitar 62.881 jiwa, Desa Tukinggedong menjadi salah satu dari 23 desa yang berkontribusi terhadap angka tersebut. Struktur penduduknya didominasi oleh masyarakat usia produktif yang mayoritas menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

Jumlah dan Kepadatan Penduduk Untuk mendapatkan gambaran yang lebih presisi, diperlukan data monografi desa termutakhir. Namun dengan asumsi distribusi penduduk yang proporsional di antara 23 desa di Kecamatan Puring, Desa Tukinggedong diperkirakan memiliki populasi beberapa ribu jiwa. Kepadatan penduduk di wilayah ini tergolong sedang, dengan permukiman yang terkonsentrasi di sepanjang jalan utama dan menyebar di area pekarangan, sementara lahan persawahan yang luas membentang di sekelilingnya. Mata pencaharian utama penduduk, sebagaimana tercatat dalam berbagai sumber, ialah petani, diikuti oleh pedagang, buruh, dan sebagian kecil sebagai aparatur sipil negara atau karyawan swasta.

Jantung Perekonomian: Sektor Pertanian sebagai Tulang Punggung

Aktivitas ekonomi di Desa Tukinggedong berpusat pada pemanfaatan lahan pertanian. Kesuburan tanah yang berasal dari endapan aluvial Sungai Rama menjadi fondasi utama bagi budidaya padi sawah. Sebagian besar lahan sawah di wilayah ini telah mendapatkan sistem irigasi teknis yang bersumber dari Waduk Sempor dan jaringan sungai lainnya, memungkinkan petani untuk melakukan penanaman hingga dua atau tiga kali dalam setahun.

Padi merupakan komoditas unggulan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan subsisten masyarakat lokal tetapi juga dipasok ke pasar-pasar di tingkat kecamatan dan kabupaten. Pola tanam yang teratur, penggunaan bibit unggul, dan penerapan teknologi pertanian sederhana menjadi kunci keberhasilan sektor ini. Selain padi, seiring pergerakan ke arah selatan desa di mana tekstur tanah lebih berpasir, masyarakat mulai mengembangkan budidaya komoditas hortikultura. Tanaman seperti sayur-mayur dan buah-buahan menjadi alternatif diversifikasi pertanian yang menjanjikan, memberikan sumber pendapatan tambahan bagi petani di luar musim panen padi. Keberadaan kelompok tani di desa juga memainkan peran penting dalam koordinasi, penyuluhan, dan distribusi bantuan dari pemerintah.

Potensi Ekonomi Lainnya dan UMKM

Di luar sektor pertanian, denyut nadi ekonomi Desa Tukinggedong juga digerakkan oleh aktivitas perdagangan dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Lokasinya yang strategis di jalur perlintasan memicu tumbuhnya warung, toko kelontong, dan kios-kios yang melayani kebutuhan harian warga maupun para pelintas.

Pemerintah Desa Tukinggedong, melalui Musyawarah Desa (Musdes), telah menunjukkan itikad untuk mengembangkan potensi ekonomi non-pertanian. Salah satu inisiatif yang tercatat dalam berita desa yaitu pelaksanaan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk pembentukan Koperasi Desa. Langkah ini menandakan adanya visi untuk melembagakan kegiatan ekonomi warga, memfasilitasi akses permodalan, dan meningkatkan nilai tawar produk lokal secara kolektif. Jika terealisasi dengan baik, koperasi dapat menjadi motor penggerak baru bagi UMKM di bidang pengolahan hasil pertanian, kerajinan, atau jasa lainnya, sehingga menciptakan lapangan kerja dan mengurangi ketergantungan mutlak pada sektor pertanian.

Infrastruktur, Pemerintahan, dan Kehidupan Sosial

Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus pemerintah, baik di tingkat kabupaten maupun desa. Jalan utama yang melintasi Desa Tukinggedong berada dalam kondisi baik dengan lapisan aspal (hotmix), memastikan kelancaran arus transportasi dan logistik. Di tingkat desa, Pemerintah Desa Tukinggedong secara berkala mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) untuk pemeliharaan jalan lingkungan, pembangunan drainase, dan fasilitas umum lainnya. Transparansi dalam pengelolaan anggaran ini ditunjukkan melalui pemasangan banner APBDes di lokasi strategis, seperti balai desa, agar dapat diakses oleh seluruh masyarakat.

Di bidang pendidikan, terdapat fasilitas pendidikan dasar seperti SD Negeri Tukinggedong yang menjadi pusat pembelajaran bagi anak-anak di desa tersebut. Keberadaan fasilitas kesehatan seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) juga aktif berjalan untuk melayani kesehatan ibu dan anak.Pemerintahan desa berjalan aktif, ditandai dengan rutinnya penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbangdes) untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa. Proses ini melibatkan partisipasi masyarakat untuk menyerap aspirasi dan menetapkan prioritas pembangunan tahunan. Dari sisi kehidupan sosial, masyarakat Desa Tukinggedong masih memegang teguh nilai-nilai kebersamaan. Kegiatan seperti "Merdi Desa" atau sedekah bumi menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi sekaligus sebagai wujud syukur atas hasil panen yang melimpah, seperti yang pernah dihadiri oleh Bupati Kebumen.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Seperti halnya desa-desa agraris lainnya, Tukinggedong menghadapi sejumlah tantangan. Perubahan iklim yang tidak menentu dapat memengaruhi pola tanam dan produktivitas pertanian. Fluktuasi harga gabah di tingkat petani juga menjadi persoalan klasik yang memerlukan solusi berkelanjutan. Selain itu, regenerasi petani menjadi isu penting, di mana generasi muda cenderung lebih tertarik untuk mencari pekerjaan di sektor non-pertanian di perkotaan.

Meskipun demikian, prospek masa depan Desa Tukinggedong tetap cerah. Pemerintah Kabupaten Kebumen telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan perdesaan, termasuk melalui penyaluran Dana Desa (DD) yang dapat dimanfaatkan untuk program ketahanan pangan, penanganan stunting, dan pengembangan BUMDes. Inisiatif pembentukan koperasi desa merupakan langkah strategis yang patut didukung. Jika dikelola secara profesional, koperasi dapat menjadi alat untuk meningkatkan skala ekonomi produk pertanian, misalnya dengan mendirikan unit pengolahan gabah modern atau memasarkan produk hortikultura secara lebih luas.

Dengan memadukan kekuatan di sektor pertanian, lokasi yang strategis, serta pemerintahan desa yang proaktif dan transparan, Desa Tukinggedong memiliki fondasi yang kokoh untuk terus tumbuh menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera di pesisir selatan Kabupaten Kebumen. Optimalisasi potensi agraris dan pengembangan ekonomi kreatif akan menjadi kunci untuk menjawab tantangan zaman dan membawa kemakmuran bagi seluruh warganya.